Nama: Aldian ismantoro
NPM:10513611
KELAS: 2PA14
TUGAS 1
Aliran Psikoanalisa
Sigmund
Freud merupakan pendiri psikoanalisis. Menurut Freud pikiran-pikiran yang
direpres atau ditekan, merupakan sumber perilaku yang tidak normal atau
menyimpang.
Sumbangan terbesar Freud pada teori
kepribadian adalah eksplorasinya ke dalam dunia tidak sadar dan keyakinannya
bahwa manusia termotivasi oleh dorongan-dorongan utama yang belum atau tidak
mereka sadari. Bagi Freud, kehidupan mental terbagi menjadi dua tingkat, alam
tidak sadar dan alam sadar. Alam tidak sadar terbagi menjadi dua tingkat,
alam tidak sadar dan alam bawah sadar.
Dalam
psikologi Freudian, ketiga tingkat kehidupan mental ini dipahami, baik sebagai
proses maupun lokasi. Tentu saja, keberadaan lokasi dari ketiga tingkat
tersebut bersifat hipotesis dan tidak nyata ada di dalam tubuh. Sekalipun
demikian, ketika membahas alam tidak sadar, Freud melihatnya sebagai suatu alam
tidak sadar sekaligus proses terjadi tanpa disadari.
Alam
Tidak Sadar
Alam
tidak sadar (unconscious) menjadi tempat bagi segala dorongan, desakan
maupun insting yang tak kita sadari tetapi ternyata mendorong perkataan,
perasaan dan tindakan kita. Sekalipun kita sadar akan perilaku kita yang nyata,
sering kali kita tidak menyadari proses mental yang ada dibalik perilaku
tersebut. Misalnya seorang pria bisa saja mengetahui bahwa ia tertarik pada
seorang wanita tetapi tidak benar-benar memahami alasan dibalik
ketertarikannya, yang bisa saja bersifat tidak rasional.
Dorongan
tidak sadar ini muncul di alam bawah sadar setelah menjalani transformasi
tertentu. Contohnya, seseorang dapat mengekspresikan dorongan erotis atau
keinginan untuk melukai orang lain dengan cara menggoga atau mengolok-olok
orang lain. Dorongan sejati (seks atau agresi) menjadi terselubung dan
tersembunyi dari alam sadar kedua orang tersebut. Akan tetapi, alam tidak sadar
orang kedua secara langsung. Keduanya dapat memuaskan dorongan seksual maupun
agresif, tetapi tak satupun di antara mereka menyadari motif di balik godaan
atau olok-olok tersebut. Dengan cara inilah, alam tidak sadar seseorang bisa
berkomunikasi dengan alam tidak sadar dari orang lain, keduanya sama-sama tidak
sadar akan proses tersebut.
Alam Bawah Sadar
Alam
bawah sadar (preconscious) ini memuat semua elemen yang tak disadari,
tetapi bisa muncul kesadaran dengan cepat atau agak sukar, Isi alam bawah sadar
ini datang dari dua sumber, yang pertama adalah persepsi sadar (conscious
perception). Apa yang dipersepsikan orang secara sadar dalam waktu singkat,
akan segera masuk ke dalam alam bawah sadar selagi fokus perhatian beralih ke
pemikiran lain.
Alam
Sadar
Alam
sadar (conscious), yang memainkan peran tak berarti dalam teori
psikoanalisis, didefinisikan sebagai elemen-elemen mental yang setiap saat
berada dalam kesadaran. Ini adalah satu-satunya tingkat kehidupan mental yang
bisa langsung kita raih. Ada dua pintu yang dapat dilalui oleh pikiran agar
bisa masuk ke alam sadar yaitu sistem kesadaran perseptual (perceptual
conscious), yaitu terbuka pada dunia luar dan berfungsi sebagai perantara
bagi persepsi kita tentang stimulus dari luar.
·
Aliran Behavioristik
Behaviorisme
atau Aliran Perilaku (juga disebut Perspektif Belajar) adalah filosofi dalam
psikologi yang berdasar pada proposisi bahwa semua yang dilakukan organisme —
termasuk tindakan, pikiran, atau perasaan— dapat dan harus dianggap sebagai
perilaku. Aliran ini berpendapat bahwa perilaku demikian dapat digambarkan secara
ilmiah tanpa melihat peristiwa fisiologis internal atau konstrak hipotetis
seperti pikiran. Behaviorisme beranggapan bahwa semua teori harus memiliki
dasar yang bisa diamati tapi tidak ada perbedaan antara proses yang dapat
diamati secara publik (seperti tindakan) dengan proses yang diamati secara
pribadi (seperti pikiran dan perasaan).
Teori-teori
behavioristik adalah proses belajar serta peranan lingkungan yang merupakan
kondisi langsung belajar dalam menjelaskan perilaku. Semua bentuk tingkah laku
manusia adalah hasil belajar yang bersifat mekanistik lewat proses penguatan.
Pendekatan behavioristik terhadap kepribadian memiliki dua asumsi dasar, yaitu:
1.
Perilaku
harus dijelaskan dalam pengaruh kausal lingkungan terhadap diri individu
Pemahaman terhadap manusia harus dibangun berdasarkan
riset ilmiah objektif
Dikontrol dengan seksama dalam eksperimen
laboratorium
Manusia
dianalogikan atau dianggap sebagai tikus pintar yang mempelajari labirin
kehidupan. Behavioristik memiliki pandangan tentang kehendak bebas yaitu
perilaku yang ditentukan oleh lingkungan.
·
Aliran
Humanistik
Abraham
Maslow (1908-1970) dapat dipandang sebagai Bapak dari psikologi humanistik.
Gerakan ini merasa tidak puas terhadap psikologi behavioristik dan
psikoanalisis, dan memfokuskan penelitiannya pada manusia dengan ciri-ciri
eksistensinya.
Psikologi humanistik mulai di Amerika Serikat
pada tahun 1950 dan terus berkembang. Tokoh-tokoh Psikologi Humanistik
memandang behavorisme mendehumanisasi manusia. Psikologi
Humanistik mengarahkan perhatiannya pada humanisasi psikologi yang menekankan
keunikan manusia. Menurut Psikologi Humanistik manusia adalah makhluk kreatif,
yang dikendalikan oleh nilai-nilai dan pilihan-pilihannya sendiri bukan
oleh kekuatan-kekuatan ketidaksadaran.
Maslow menjadi terkenal karena teori
motivasinya, yang dituangkan dalam bukunya “Motivation and
Personality”. Dalam buku tersebut diuraikan bahwa pada manusia terdapat
lima macam kebutuhan yang berhirarki, meliputi:
1)
Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (the
physiological needs)
2)
Kebutuhan-kebutuhan rasa aman (the
safety needs / the security needs)
3) Kebutuhan
rasacinta dan memiliki (the
love and belongingness needs)
4) Kebutuhan akan
penghargaan diri (the
self-esteem needs)
5) Kebutuhan akan
aktualisasi diri (the
self-actualization needs)
A. Teori Kepribadian Sehat
Kepribadian
adalah kata yang begitu umum dipakai di dunia Psikologi, kepribadian seseorang
bisa dinilai dari kemampuannya memperoleh reaksi-reaksi dari berbagai orang
dalam berbagai keadaan. Untuk definisi kepribadian hampir bisa dikatakan tidak
ada suatu kesepakatan definisi dari keseluruhan pandangan yang pernah
dilontarkan.
Sehat
merupakan bagian dari harta manusia yang tak ternilai harganya. Sehat merupakan
anugerah dari Sang Maha Pencipta untuk makhluk hidup melakukan perbuatan mulia
sehingga sehat dapat di pandang indah untuk selalu disandang oleh individu yang
sadar akan hal tersebut.
Ø Gordon Allport
Kepribadian yang matang Oleh Gordon Allport:
Saat ini teori-teori Allport (tentang kepribadian yang sehat)
tetap relevan. Berikut adalah tujuh kriteria dari Allport tentang sifat-sifat
khusus kepribadian yang sehat:
1. Perluasan Perasaan Diri
ketika seseorang menjadi
matang, ia mengembangkan perhatian-perhatian di luar diri. Tidak cukup sekadar
berinteraksi dengan sesuatu atau seseorang di luar diri. Lebih dari itu, ia
harus memiliki partisipasi yang langsung dan penuh, yang oleh Allport disebut
"partisipasi otentik". Dalam pandangan Allport, aktivitas yang
dilakukan harus cocok dan penting, atau sungguh berarti bagi orang tersebut.
2. Relasi Sosial yang Hangat
Allport membedakan dua macam kehangatan dalam hubungan dengan
orang lain, yaitu kapasitas untuk mengembangkan keintiman dan untuk merasa
terharu. Orang yang sehat secara psikologis mampu mengembangkan relasi intim
dengan orangtua, anak, pasangan, dan sahabat. Ini merupakan hasil dari perasaan
perluasan diri dan perasaan identitas diri yang berkembang dengan baik.
3. Keamanan Emosional
Kualitas utama manusia sehat adalah penerimaan diri. Mereka
menerima semua segi keberadaan mereka, termasuk kelemahan-kelemahan, dengan
tidak menyerah secara pasif terhadap kelemahan tersebut. Selain itu,
kepribadian yang sehat tidak tertawan oleh emosi-emosi mereka, dan tidak
berusaha bersembunyi dari emosi-emosi itu.
Ø Carl
Rogers
Teori Kepribadian Sehat
Pendapat Rogers : Memahami dan menjelaskan teori kepribadian
sehat
menurut rogers yang meliputi
1. Perkembangan kepribadian “self”
2. Peranan positive regard dalam
pembentukan kepribadian individu
3. Ciri-ciri orang yang
berfungsi sepenuhya
1.
Perkembangan kepribadian “self”
Inti dari teori- teori Rogers yaitu individu memiliki kemampuan
dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani
masalah- masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat
mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri
2.
Peranan positive regard dalam
pembentukan kepribadian individu
Setiap
manusia memiliki kebutuhan basic akan kehangatan, penghargaan,
penerimaan, pengagungan, cinta, kasih, dan sayang dari orang lain.
3.
Ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhnya
Pertama, orang yang sehat secara psikologis akan lebih
mudah beradaptasi
Karena orang psikologis bisa melihat dan menilai sifat-sifat
seeorang maka dari itu dia mudah beradaptasi.
Ø Abraham Maslow
Teori Kepribadian Abraham Maslow:
1) Individu sebagai Kesatuan Terpadu
Pertama-tama Maslow menekankan bahwa individu merupakan kesatuan
yang terpadu dan terorganisasi, sehingga motivasi seseorang dalam melakukan
sesuatu adalah motivsi individu seutuhnya bukan bagian darinya.
2) Hirarki Kebutuhan
Maslow mengembangkan teori tentang bagaimana semua motivasi
saling berkaitan. Ia menyebut teorinya sebagai “hirarki kebutuhan”.
Dan ada 5 katareristik kebutuhan:
a. Kebutuhan
fisiologis
b. Kebutuhan
akan rasa aman
c. Kebutuhan
social
d. Kebutuhan
akan penghargaan
e. Kebutuhan
akan aktualisasi diri
Ø Erich
Fromm
Erich Fromm yang pernah menuliskan “kita
adalah orang-orang yang harus menjadi sesuai dengan keperluan-keperluan
masyarakat dimana kita hidup”. Karena kekuatan-kekuatan sosial dan kultur
begitu penting, fromm percaya bahwa perlu menganalisis struktur masyarakat.
Jadi kodrat masyarakat adalah kunci untuk memahami dan mengubah kepribadian
manusia.
· Kepribadian
yang sehat menurut Fromm
Fromm memberikan suatu gambaran jelas
tentang kepribadian yang sehat. Orang yang demikian mencintai seutuhnya,
kreatif, memiliki kemampuan-kemampuan pikiran yang sangat berkembang, mengamati
dunia dan diri secara obejektif, memiliki suatu perasaan identitas yang kuat,
berhubungan dengan dan berakar di dunia, subjek atau pelaku dari diri dan
takdir, dan bebas dari ikatan-ikatan sumbang.
Sumber :
Bastaman,
H.D. 2007. Logoterapi Psikologi untuk Menemukan Makna Hidup dan Meraih
Kehidupan Bermakna. Jakarta: Rajawali Press.
Corey,
G. 2003. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT. Refika
Aditama
Frankl,
Victor E. 2003. Logoterapi Terapi Melalui Pemaknaan Eksistensi. Jogjakarta:
Kreasi Wacana.